Selasa, 07 Mei 2013

PETANI ADALAH ORANG YANG HEBAT


Stigma yang salah jika menganggap pekerjaan bertani adalah perkerjaan yang "ecek-ecek" dan gak ada gengsinya. Di mata manusia mungkin iya, bahkan di mata negara. Petani sering diposisikan menjadi semacam tumbal kehidupan. Disanjung-sanjung sebagai soko guru penghasil komoditas pengenyang perut tetapi kebijakan yang diambil tidak pernah pro petani. Hanya seakan-akan dibuat pro petani. Istilah Jawanya " Mung ge abang-abang lambe"

Petani memang tidak mungkin pergi ke sawah menggunakan JAS dan DASI. Meraka ke sawah dengan pakaian seadanya dan pulang dengan keadaan kotor. Berbeda dengan yang perginya makai JAS dan DASI, tak taunya ternyata jualan proyek. Baju dan badan tetap bersih dan uang milyaran kepegang tangan. He he he jangan tersinggung ya buat yang seperti itu. Dan yang tetap istiqomah berjalan di jalan yang benar pasti akan tersungging.

Para petani itu bertransaksi dengan Tuhan lewat alam ciptanNya, Seratus persen bekeringat-keringat. Mengadakan yang tadinya tiada menjadi ada dengan campur tangan TuhanNya. Taruhnya dari sebulir biji padi disemai menjadi bibit padi, dipelihara (ditanam, disiangi, dipupuk, dipanen) sehingga beranak menjadi beberapa batang, ditunggu dengan kesabaran sampai masa panen. Yang tadinya sebutir biji padi menjadi ratusan butir padi. Begitu proses itu berulang-ulang memanfaatkan dan membuat produktif lahan yang disediakan Tuhan untuk HambaNya. Hebat Bukan??

Berbeda dengan para petambang dan perambah hutan. Apa yang sudah ada di alam dikeruk, ditebang tanpa bisa dikembalikan lagi seperti semula. Memang Hutan dan kekayaan tambang disediakan di alam oleh Tuhan untuk HambaNya. Tetapi kebanyak orang-orang memilih menjadi kumpulan orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi karena mereka melakukannya dengan penuh kerakusan tanpa disertai reklamasi dan rehabilitasi kerusakan yang ditimbulkannya.

Hargailah petani, Hormatilah Dia.